Muhammadiyah dan Pemerintah Arab
Saudi akan merayakan Idul Adha pada tanggal yang berbeda. Penyebab utama
perbedaan ini terletak pada metode penentuan awal bulan kamariah yang digunakan
oleh masing-masing pihak, yakni Wujudul Hilal dan Rukyatul Hilal.
Wujudul Hilal adalah metode yang digunakan oleh Muhammadiyah
saat ini untuk menentukan awal bulan kamariah. Menurut metode ini, bulan
kamariah baru dimulai apabila pada hari ke-29 bulan berjalan, saat matahari
terbenam, terpenuhi tiga syarat secara kumulatif:
Pertama, telah terjadi konjungsi (ijtimak); kedua, konjungsi
terjadi sebelum matahari terbenam; dan ketiga, pada saat matahari terbenam,
bulan (piringan atasnya) masih di atas ufuk. Jika salah satu syarat ini tidak
terpenuhi, maka umur bulan digenapkan menjadi 30 hari.
Pada 6 Juni 2024,
yang bertepatan dengan 29 Zulqa’dah 1445 H menurut kalender Muhammadiyah,
konjungsi belum terjadi ketika maghrib tiba. Konjungsi baru terjadi pada pukul
19:04 WIB, sehingga syarat untuk memulai bulan baru tidak terpenuhi. Oleh
karena itu, Muhammadiyah menggenapkan bulan Zulqa’dah menjadi 30 hari. Dengan
demikian, 1 Zulhijah 1445 H ditetapkan pada Sabtu, 8 Juni 2024, sehingga Idul
Adha jatuh pada Senin, 17 Juni 2024.
Rukyatul Hilal, di
sisi lain, adalah metode yang mengandalkan pemantauan hilal (bulan sabit
pertama) secara visual saat matahari terbenam pada tanggal 29 bulan kamariah.
Rukyat dilakukan hanya jika telah terjadi konjungsi bulan-matahari dan pada
saat matahari terbenam, hilal berada di atas ufuk dan dalam posisi yang
memungkinkan untuk terlihat.
Jika pada tanggal
tersebut hilal tidak terlihat, baik karena faktor cuaca atau memang hilal belum
tampak, maka bulan kamariah digenapkan menjadi 30 hari.
Pemerintah Arab
Saudi, yang menggunakan metode Rukyatul Hilal, mengumumkan bahwa hilal berhasil
terlihat pada maghrib 6 Juni 2024. Dengan penampakan hilal ini, mereka
menetapkan bahwa Jumat, 7 Juni 2024, adalah awal Zulhijah 1445 H. Berdasarkan
keputusan ini, Idul Adha dirayakan pada Ahad, 16 Juni 2024.
Solusi untuk menyamakan hari-hari besar bulan Islam seperti hari Arafah dan Idul Adha ialah menggunakan Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT). KHGT memiliki prinsip satu hari satu tanggal yang sama di seluruh dunia. Dengan penerapan KHGT, diharapkan tidak akan ada lagi perbedaan dalam perayaan hari-hari besar Islam, termasuk Idul Adha, sehingga seluruh umat Islam di berbagai belahan dunia dapat merayakannya secara serempak. sumber:https://muhammadiyah.or.id/
Tulis Komentar